-->
  • About
  • Contact
  • Sitemap
  • Indeks
  • Disclaimer
  • Fans Page Facebook

Looper Day

Berbagi Apa Yang Ada Di Looperday

  • Home
  • About
  • Kontak
  • Sitemap
  • Galeri
  • Dropdown Menu ▼
    • Sub Menu1
    • Sub Menu2
    • Sub Menu3
    • Sub Menu4
    • Sub Menu5
  • Blogging

Wednesday, March 20, 2019

Home » battle royale , Cerpen , dongeng , Fiksi , Fortnite , game » Fortnite : Kisah Seorang Noob

Fortnite : Kisah Seorang Noob

  Looper Day     Wednesday, March 20, 2019

 Perkenalkan namaku Roosin, aku adalah seorang pemuda biasa yang sedang menikmati kehidupaku bersama teman-temanku. Dan aku bekerja di sebuah restoran cepat saji tidak jauh dari apartemen tempat aku tinggal.

Restoran tempat aku kerja buka dari pukul 10.00 pagi sampai jam 6.00 sore. Dan Sepulang dari restoran tentu saja aku berkumpul di bersama teman-temanku. Ya, walaupun penghasilanku  tidak terlalu besar, aku menikmati kondisiku saat ini, aku memang tidak pernah berharap banyak tentang masa depan, hanya mengikuti alur waktu yang terus berjalan.

Tapi hari ini waktu yang ku harap terus berjalan seperti biasa harus terhenti, dan aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Hari yang sama terus saja terulang tanpa aku ketahui hari apakah sebenarnya sekarang. 

Ya, hari itu aku bangun pagi seperti bisa, dari apartemenku aku berjalan ke halte bis yang jaraknya tidak terlalu jauh. Aku cukup beruntung bisa menyewa apartemen murah untuk sebuah kawasan yang ramai seperti ini, walapun untuk menempuh restoran tempat aku kerja, aku butuh bis untuk bisa ke sana.

Ketika aku sampai di halte bus itulah, keanehan dah tragedy itu terjadi. Orang-orang di sekelilingku tiba-tiba satu persatu menghilang, lenyap tak diketahui sebabnya. Orang-orang yang berada disekitarku yang belum hilang pun ikut kebingungan, sampai akhirnya pandanganku menjadi gelap dan aku benar-benar tidak bisa melihat apa-apa.

Saat aku tersadar dan pandanganku terang kembali, kebingunganku makin menjadi. Aku berada diruangan yang cukup luas, dan aku sedang ada dimana. Kenapa aku sendiri berdiri diatas sebuah piringan menyala berwarna kuning? Dan dilengan kiri ku ada seperti sebuah gadget melingkar seperti gelang, bertuliskan “START”.

Ketika ku tekan layar bertulisakan “START” tiba-tiba semua menjadi gelap lagi. Entah ruangan berubah atau aku seperti sedang mengalami teleportasi. Ya aku berteleportasi ke sebuah pulau kecil dan akhirnya aku bertemu dengan orang-orang yang ada di sekitar halte bus pagi tadi. Aku sedikit lega, bisa bertemu dengan seseorang. Aku pun mendekat ke salah satu orang dan mencoba bertanya dengan orang tersebut, tapi keanehan lain terjadi, aku tidak bisa berbicara dengan orang tersebut. Orang tersebut itupun tidak bisa berbicara juga dan tiba-tiba kedua tangannya berayun kiri-kanan sambil pinggulnya bergerak berlawanan dengan ayunan tangannya. Dan kenapa aku memegang sebuah cangkul batu?

Belum terjawab kebingunganku, suara klakson bus nyaring berbunyi seperti memanggil semua orang yang ada disini. Kami pun mendekat ke bus itu, dan keanehan yang lainpun terjadi, gadget yang ada ditangan kiriku seperti menarik kami ke dalam bus yang seperti Cuma cukup sekitar 40 orang, tapi tanpa diduga  perkiriaanku 80 sampau 90 orang dipaksa berjejal didalam bus yang mulai berjalan. 

Tidak!! Bus ini tidak berjalan melaju, tapi terbang. Jangan tanyakan ke aku kenapa bus bisa secanggih ini. Ya sepertinya bus terbang ini menyelamatkan kami untuk kembali ke halte awal dekat apartemenku. Dan akhirnya ada beberapa orang yang bisa berucap “terima kasih Supir”. Tapi menyakitkan lagi hanya hanya ucapan terima kasih kepada supir bus saja yang bisa kami ucapkan.

Karena penuh sesak dalam bus ini, tiba-tiba salah satu orang terjatuh dari bus yang tinggi ini. Sangat mengerikan terjun dari ketinggian tanpa sebuah parasut. Tentu saja jantungku berdebug kencang seandainya aku terjun bebas seperti itu. Tapi keanehan terus berlanjut, semua orang bergantian terjun bebas tanpa ada perasaan takut.

Aku pun mulai berpikir cepat, apa aku harus terjun juga klo mau kembali ke apartemenku? Seandainya aku masih tetap di bus, mungkin bus ini gak akan pernah turun. Dan akhirnya dengan penuh keraguan, aku beranikan diri untuk melompat dari bus terbang ini. Jantungku terus berpacu kencang tanpa henti, rasanya ingin langsung mati saja daripada tersiksa dari perasaan bingung dan ketakutan.

Selama masih mengambang di udara sejenak ku perhatikan sekeliling, memang benar bus terbang itu tidak pernah turun ke bawah, tapi terus jalan melewati lintasannya. Dan ku perhatikan juga dari kejauhan orang-orang seperti mendarat terbantukan seperti parasut kecil. Bagaimana bisa parasut kecil itu bisa muncul? Padahal semua orang tidak membawa ransel parasut. Tapi pertanyaan itu langsung terjawab saat aku hampir mendekat tanah, tiba-tiba sebuah mesin kecil keluar dari gadget di lengan kiri ku dan mengeluarkan parasut kecil seperti orang lain punya.

Aku pun selamat sampai tepat di atap apartemenku dan yang anehnya cangkul yang tadi langsung muncul digenggamanku. Ya tentu saja aku senang bercampur kebingungan. Aku berharap ini Cuma sebuah mimpi buruk dan aneh. Aku langsung turun melewati tangga menuju kamar apartemenku dengan membawa cangkul di tanganku. Tapi kenapa sepanjang perjalananku menuju kamar ada sebuah senjata api laras panjang dan pelurunya berserakan di lantai. Baru saja aku menunduk memungut senjata dan pelurunya, tiba-tiba seseorang yang ku kenal datang mendekat, sepertinya dia tetanggaku yang tinggal di lantai 2. Segera saja aku menyapanya.

 Belum aku pengucapkan sepatah apapun, dia langsung menodongkan sebuah senjata modern berwarna merah, ku pikir dia sedang bercanda klo dia baru dapat mainan gelembung air, tapi matanya memandangku dengan penuh ketakutan. Begitu ku ayun sedikit senjata, suara ledakan dari senapan gelembung air itu mengeluarkan pecahan peluru dan mengenai tepat di mata dan kepalaku. Tiba – tiba semua kembali menjadi gelap, aku memang tidak merasakan sakit apapun setelah kepalaku di sembur peluru. Apa mungkin aku sudah mati? 

Setelah gelap kembalilah terang.Tapi kenapa aku kembali ke ruangan luas dan berdiri diatas piringan bernyala kuning ini lagi?
By Looper Day di March 20, 2019
Label: battle royale, Cerpen, dongeng, Fiksi, Fortnite, game

5 comments:

  1. AdminApril 5, 2019 at 1:44 AM

    Kayaknya bagus nih dibuat novel,, ada lanjutannya bang??

    ReplyDelete
    Replies
    1. Looper DayApril 5, 2019 at 4:12 AM

      Rencananya gtu, masih panjang kisahnya ni, cuma belum ada waktu buat nulis...
      thanks ya udah baca...

      Delete
      Replies
        Reply
    2. Reply
  2. akuntansi_akuntanApril 8, 2019 at 5:26 PM

    Ceritanya bagus dan menarik. Ditunggu lanjutannya

    jangan lupa kunjungi juga

    https://akupecintaakuntansi.blogspot.com/2019/04/3-karier-di-bidang-akuntansi.html

    ReplyDelete
    Replies
      Reply
  3. ArjunaApril 11, 2019 at 6:41 AM

    sudut pandang avatar fortnite, not bad

    ReplyDelete
    Replies
      Reply
  4. Fujiana KreestyApril 12, 2019 at 7:55 AM

    Mantul tul

    ReplyDelete
    Replies
      Reply
Add comment
Load more...

Labels

Adobe Adobe Acrobat Android apk battle royale Blog Cerpen dongeng Doraemon editing Fiksi Film Fortnite game idm Informasi Unik John Wick minecraft Office pdf PES PES 2019 phot photochop cs6 Photoshop software

Followers

Looperday

Recent Posts

Loading...

Popular Posts

  • Review Lost Life - Game Apaan Ni?
  • Review Evil Life - Game Yang Penuh Khayalan
  • 5 Game Android Bertema Open World Terbaik 2020
  • Ngebut Dengan 7 Game Android Racing Offline Terbaik 2020
  • One Piece Pirate Warrior 4 - Game Dengan Pertarungan Brutal Terbaik

About

Berbagi Apa Saja Yang Bisa Kami Bagi. Nikmati dan bergabunglah bersama kami

Web Links

  • Blogger Platform
  • CMS WordPress
  • Facebook
  • Microblogging
  • Manchester United

Follow by Email

Subsribe to get post update from this blog in your email inbox.

Copyright © Looper Day. All rights reserved. Template by Romeltea Media